Friday, May 16, 2014

3 Hama Penyakit Budidaya Jahe Merah

3 Hama Penyakit Budidaya Jahe Merah - Budidaya tanaman umumnya tidak luput dari serangan hama dan penyakit, demikian pula dengan budidaya jahe merah. Kita harus jeli terhadap keadaan tanaman yang kita budidayakan. Agar hasilnya maksimal, kita harus meluangkan waktu untuk melihat lebih dekat keadaan tanaman jahe merah kita. Hama dan penyakit bisa menyerang tanaman jahe merah kapan saja.

Berikut ini 3 penyakit yang umum ditemui dalam budidaya jahe merah, yaitu:

  1. Penyakit bercak daun. Penyakit bercak daun dapat menular dengan bantuan angin, bibit penyakit akan masuk melalui luka pada daun jahe. Gejala umum yang timbul pada penyakit bercak daun adalah bercak berukuran 3-5 mm pada daun jahe, lama-kelamaan berwarna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Bagian pinggir daun jahe biasanya akan membusuk dan basah. Akibat yang ditimbulkan dari penyakit bercak daun adalah tanaman yang terserang bisa mati.
  2. Penyakit layu bakeri. Gejala penyakit layu bakteri adalah pada awalnya daun bagian bawah terlihat menggulung, kemudian daun berubah warna menjadi kuning dan lama-kelamaan mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman bisa mati. Bila diperhatikan, rimpang yang sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yang paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yang dingin, genangan air, dan kondisi tanah yang terlalu lembab.
  3. Penyakit busuk rimpang. Penyakit busuk rimpang dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui luka. Penyakit busuk rimpang menyerang pada suhu 20-25 derajat C. Akibat dari penyakit busuk rimpang adalah rimpang menjadi busuk. Gejala penyakit busuk rimpang adalah daun jahe bagian bawah berubah warnanya menjadi kuning, kemudian layu dan akhirnya tanaman mati.
Pengendalian hama dan penyakit di atas dapat dilakukan dengan:
  1. Tanamlah bibit jahe merah yang sehat
  2. Penerapan pola tanam yang baik
  3. Penggunaan fungisida, dianjurkan untuk menggunakan fungisida atau obat-obatan organik
Baca juga:

No comments:

Post a Comment