Tuesday, May 13, 2014

7 Ciri Ciri Kriteria Cabe Unggul

7 Ciri Ciri Kriteria Cabe Unggul - Cabe atau cabai adalah merupakan tanaman yang termasuk dalam genus Capsicum, famili solacenae, sub-kelas Dikotilodenae dan kelas Angiospermae. Capsicum adalah merupakan tanaman tahunan berbentuk perdu dengan nama botani Capsicum annum L. Cabe adalah tanaman yang memiliki sistem perakaran tanaman agak menyebar, dengan panjang 25-35 cm.

Tanaman cabe memiliki batang yang tegak dan pangkalnya berkayu. Daun tanaman cabe berbentuk hati, lonjong, atau agak bulat telur dengan posisi berselang seling. Benih cabai berbentuk cakram, panjangnya 3-5 mm, berwarna kuning sampai kecoklatan atau kehitaman (Cpubescens).

Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas,dapat dilakukan sejak budidaya hingga penanganan pasca panen.Salah satu langkah terpenting dalam perbaikan teknik budidaya adalah pemilihan varietas cabai yang akan dibudidayakan. Cabe hibrida merupakan pilihan yang paling tepat. Cabe hibrida mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan cabe yang bukan hibrida. Hal ini disebabkan karena cabe hibrida merupakan tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul yang berasal dari galur tetuanya.


Sifat unggul cabe hibrida, antara lain:
  1. potensi hasil yang tinggi
  2. umut panen genjah
  3. masa produktif lebih lama
  4. tahan terhadap hama dan penyakit
  5. kualitas buah sesuai keinginan konsumen
  6. daya simpan buah lebih lama
Cabe yang berkualitas adalah cabe yang:
  1. tingkat kepedasannya sesuai
  2. penampilan buahnya baik,mulus,dan warna terang
  3. bebas dari penyakit, seperti antaroknosa.
Dalam bidang industri pangan, seperti saos dan pasta, sifat-sifat cabai yang diinginkan adalah mempunyai tingkat kepedasan tinggi, warna merah terang, dan buahnya harus tersedia sepanjang waktu untuk memenuhi kebutuhan industri (kontinuitas terjaga).

Berikut ini 7 Ciri Ciri dan Kriteria Cabe Unggul, yaitu:

1. Produktivitas tinggi

Tujuan pengembangan cabe unggul adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabe. Peningkatan produktivitas tanaman cabe dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat dan efisiensi penggunaan lahan. Produktivitas cabe besar saat ini rata-rata 1-1,2 kg/tanaman/musim tanam, tanaman cabe keriting berkisar 0,75-1 kg/tanaman/musim tanam.

2. Tahan serangan hama dan penyakit

Kendala penanaman cabai didaerah tropis adalah tingginya serangan hama dan penyakit. Curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi sepanjang tahun mengakibatkan perkembangan hama dan penyakit juga sangat cepat. Tanaman cabe sangat rentan terhadap serangan hama trips dan lalat buah. Tak hanya hama, serangan penyakit seperti antaroksa, layu bakteri, layu cendawan Phytophthora, busuk buah antraknos/patek, dan virus berpotensi menurunkan produksi dan kualitas buah.

3. Masa pembuahaannya cepat (genjah)

Cara untuk memenuhi kuantitas produksi cabe dan terkait pada kemampuan menjaga kontinuitas produk adalah membuat tanaman cabai lebih cepat berbuah dan genjah. Pada umumnya cabe dipanen pada umur 90 hari setelah tanam. Dengan cabe unggul tanaman cabai dirakit agar tanaman mampu berbunga dan berbuah dengan cepat. Misalnya, cabe unggul mampu berbuah pada umur 80 hari setelah tanam atau 10 hari lebih cepat dari varietas lain yang sejenis.

4. Tingkat kepedasan

Setiap cabe memiliki rasa pedas, kecuali paprika(cabai manis). Namun, tingkat kepedasan tiap varietas cabe berbeda-beda. Umumnya, cabe unggul memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal. Hal ini disebabkan cabe hibrida merupakan hasil dari persilangan atau pemuliaan yang mengambil sifat-sifat unggul dari tetuanya. Sifat unggul tersebut berupa rasa pedas yang tinggi.

5. Frekuensi Pemanenan

Perbedaan umur panen cabe pada umunya disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Secara genetik, varietas cabai hibrida atau unggul umumnya mempunyai umur panen yang lebih cepat dibandingkan cabai lokal. Bahkan, sesama cabai hibrida pun mempunyai perbedaan umur panen meskipun berada di daerah penanaman yang sama dan perlakuan budi daya yang sama pula.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perbedaan umur panen adalah iklim dan tindakan budi daya. Varietas cabai yang sama dan ditanam pada ketinggian yang berbeda dengan perlakuan budi daya yang sama akan berbeda umur panennya.

6. Bentuk cabe seragam

Selera konsumen terhadap cabai berbeda-beda. Hal ini terkait dengan tingkat kebutuhan terhadap cabai matang 80-90 % saja, tetapi juga ada yang mengharuskan cabai matang penuh. Selain itu, ada yang menyukai cabai keriting, tetapi ada yang lebih menginginkan “super keriting”. Konsumen ada yang menyukai bentuk cabai bulat, tetapi ada juga yang menyukai cabai lonjong. Begitu pula dengan ukuran, ada yang menyukai buah besar, tetapi ada juga yang menginginkan buah ukuran kecil. Semua tuntutan konsumen tersebut harus diperhatikan dan sebaiknya harus dipenuhi agar tetap mampu bersaing di pasaran. Untuk itu memenuhi tuntutan konsumen mengenai bentuk cabai, solusinya adalah dengan budidaya cabe unggul yang mampu menghasilkan cabai dengan bentuk buah seragam, baik yang ukuran besar maupun kecil.

7. Daya Simpan lama

Cabai unggul memiliki kemampuan untuk tetap segar meski telah dipanen. Cabe unggul memiliki daya simpan yang lama. Umumnya, cabai biasa memiliki daya simpan yang rendah. Artinya, cabai hanya dapat bertahan sekitar 1-2 hari saja setelah dipanen. Daya simpan yang lama menjadi faktor penting dalam pemasaran produk. Dengan daya simpan yang lama, konsumen tetap bisa mengkonsumsi cabai dalam kondisi segar dan berkualitas tinggi. Cabai yang dapat disimpan lama mampu terdistribusi hingga keseluruh pelosok negeri. Bahkan, mampu memenuhi kualitas tinggi meski diekspor keluar negeri.

1 comment: