Thursday, May 15, 2014

Mengenal Jahe Merah sebagai Tanaman Budidaya

Mengenal Jahe Merah sebagai Tanaman Budidaya - Sebelum melakukan budidaya jahe, khususnya jahe merah, alangkah baiknya kita mengenal dulu apa itu jahe merah, agar dalam pelaksanaan budidaya dan perawatannya kita bisa maksimal. Mengenal jahe bertujuan agar kita mengetahui segala sesuatu tentang jahe agar kita bisa melakukan budidaya dengan tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Jahe yang memiliki nama latin Zingiber officinale, adalah tanaman rimpang yang digunakan sebagai rempah-rempah, bumbu masak, dan bahan obat-abatan. Tanaman jahe merah rimpangnya berbentuk seperti ruas jari yang menggelembung pada ruas-ruas tengahnya. Jahe merah memiliki rasa yang dominan pedas, hal ini disebabkan kandungan senyawa keton pada jahe merah yang bernama zingeron.

Tanaman jahe merah memiliki batang yang merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akar jahe merah berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun tanaman jahe merah bentuknya menyirip dengan panjang 15 sampai 23 mm dan panjang 8 sampai 15 mm. Pada tangkai daun jahe terdapat bulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.


Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembap dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.

Untuk mendapatkan rimpang jahe merah yang berkualitas, pemanenan jahe sebaiknya jangan pada umur yang masih muda karena tidak dapat bertahan lama ketika disimpan. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua, perkiraan umur yang baik untuk panen jahe merah adalah 9 hingga 10 bulan.

Jahe yang kita kenal sehari-hari sebenarnya ada beberapa jenis, namun umumnya kita kurang mengetahuinya. Jahe dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu jahe badak atau jahe gajah, jahe kuning, dan jahe merah.
  1. Jahe gajah atau jahe badak, yaitu jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
  2. Jahe kuning, yaitu jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
  3. Jahe merah, yaitu jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasanya paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya kecil dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.

No comments:

Post a Comment