Tuesday, September 9, 2014

3 Tanaman Ampuh Pengendali Hama Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman Tembakau

3 Tanaman Ampuh Pengendali Hama Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman Tembakau - Hama tanaman sangat mempengaruhi kualitas suatu produk pertanian, salah satunya adalah pada tanaman tembakau. Hama utama pada tanaman tembakau adalah Hama Ulat (Spodoptera litura) dan Kutu Daun (Myzus sp) atau “bereng”.

Serangan ulat daun menyebabkan kerugian yang sangat parah, daun menjadi rusak dan berlubang, sedangkan kutu daun merusak tanaman tembakau karena mengisap cairan daun tanaman sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Kutu daun menghasilkan embun madu yang menyebabkan daun menjadi lengket dan ditumbuhi cendawan berwarna hitam. Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma dan tekstur dan selanjutnya akan mengurangi mutu dan harga. Hama utama tanaman tembakau dapat dikendalikan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari daun kisampang, suren, dan gamal.
 
Berikut ini 3 Tanaman Ampuh Pengendali Hama Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman Tembakau:

3 Tanaman Ampuh Pengendali Hama Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman Tembakau
  1. Kisampang. Bahan aktif: saponin, minyak atsiri dan tanin. Salah satu sifat saponin adalah menurunkan tegangan permukaan, minyak atsiri memberikan aroma khas pada tanaman dan menimbulkan rasa getir, sedangkan tanin dikenal sebagai penolak (repellent) pada serangga pemakan tanaman tembakau.
  2. Suren atau Surian. Bahan aktif: Daun dan kulit batang mengandung surenon, surenin dan surenolakton. Mempengaruhi aktifitas makan, gangguan pada sistem reproduksi. Bersifat mengusir hama.
  3. Gamal atau Cebreng. Bahan aktif: tanin. Mekanisme Pengendalian : antifeedant (mencegah serangga memakan tanaman yang disemprot karena rasa pahit). 
3 Tanaman Ampuh Pengendali Hama Ulat dan Kutu Daun pada Tanaman Tembakau

Berikut ini cara pembuatan pestisida organik dari tanaman kisampang, suren, dan gamal:
  1. Daun Kisampang (5 Kg), Daun Suren (5 Kg), dan Daun Gamal (Cebreng) (5 Kg) di cacah, kemudian ditumbuk.
  2. Masukkan ke dalam tong campurkan ± 25 Liter air, tutup rapat, didiamkan selama 3 hari.
  3. Setelah 3 hari, ampas diperas dan disaring kemudian dimasukan dalam jerigen plastik.
  4. Aplikasi dilakukan setelah dilakukan wiwilan pada tanaman tembakau (pada umur 30 HST dan 60 HST), dengan cara disemprot menggunakan handsprayer, dengan takaran 200 ml (1 gelas air kemasan) dimasukkan dalam 17 liter air. Dosis 2 Liter per Hektar.

No comments:

Post a Comment