7 Keuntungan Budidaya Jangkrik

7 Keuntungan Budidaya Jangkrik - Budidaya jangkrik adalah salah satu peluang usaha yang dapat mendatangkan keuntungan lumayan banyak, hingga jutaan rupiah perbulan. Seperti jenis budidaya lainnya, budidaya jangkrik juga membutuhkan ketelatenan dalam penanganannya, namun itu semua sebanding dengan hasil yang akan diperoleh nantinya.

Berikut ini 5 Keuntungan Budidaya Jangkrik bagi kita:

1. Modal kecil, beternak jangkrik bisa dilakukan dengan modal kecil. Hanya dengan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) kita sudah bisa memulai budidaya jangkrik dengan rincian bibit jangkrik dewasa 0,5 kg Rp. 25.000,00, pakan berupa pur 521 ayam aduan 1 kg Rp. 10.000,00, triplek 1 lembar untuk kandang Rp. 40.000,00, lakban kuning Rp. 10.000,00, perlengkapan lain Rp. 15.000,00.
2. Tidak membutuhkan tempat yang luas. Kita bisa memanfaatkan teras depan rumah, atau teras belakang rumah dengan ukuran 2 x 3 meter saja. Tempat tersebut untuk meletakkan kotak atau kandang dengan ukuran 40 cm x 60 cm x 40 cm. Kotak bisa disusun ke atas sampai 3 sap atau tumpukan.
3. Tidak memerlukan pakan yang mahal. Setiap 1 kg jangkrik yang kita hasilkan, kita hanya membutuhkan pakan (pur 521) sebanyak 1,5 kg saja mulai dari penetasan hingga siap panen umur 25-30 hari.
4. Pakan tambahan berupa hijauan bisa kita dapatkan dengan gratis di sekitar rumah kita, seperti daun singkong, daun pepaya, atau kangkung.
5. Harga jual jangkrik lumayan, yaitu berkisar Rp. 20.000,00 hingga Rp. 30.000,00 per kg.
6. Lama waktu pemeliharaan. Waktu pemeliharaannya cukup singkat, yaitu berkisar 25 sampai 30 hari saja sudah bisa dipanen untuk pakan burung maupun untuk umpan memancing.
7. Pemasaran yang mudah. Jangkrik hasil panen bisa kita pasarkan di pasar burung sebagai pakan burung ocehan, dijual ke anak-anak sebagai binatang yang berbunyi, dijual ke para pemancing sebagai umpan memancing, atau bisa juga dijual ke ASTRK (Asosiasi Peternak Jangkrik Indonesia) sebagai bahan obat-obatan.