Friday, May 9, 2014

Cara Pemijahan Belut pada Kolam Buatan

Cara Pemijahan Belut pada Kolam Buatan - Pemijahan adalah langkah awal pada budidaya perikanan. Demikian juga dengan budidaya belut. Sementara ini teknik budidaya belut masih sulit untuk dilakukan, karena keunikan ikan jenis ini. Belut adalah jenis ikan air tawar yang memiliki tubuh licin. Belut banyak digemari orang karena rasa dagingnya yang khas dan gurih.

Oleh warga pedesaan, belut biasanya didapatkan secara langsung dari sawah atau rawa-rawa. Sementara ini belut masih mengandalkan dari tangkapan alam. Belum banyak pembudidaya belut, karena memang agak rumit. Apalagi untuk pemijahan, masih jarang sekali yang melakukan. Ada beberapa hal yang harus kita siapkan jika ingin melakukan pemijahan belut, di antaranya adalah mempersiapkan kolam.

Berikut ini, cara perkawinan dan pemijahan belut:
  1. Kolam dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan model, bisa dari semen atau langsung kolam tanah. Kolam perkawinan dibuat dengan perbandingan 1 meter persegi untuk 1 induk jantan dan 2 induk betina. Karena kolam ini merupakan kolam buatan manusia, maka kita harus membuat keadaan kolam sedemikian rupa menyerupai habitat aslinya di alam.
  2. Media yang digunakan agar kolam menyerupai habitat aslinya
  3. Sebagai media dasar setebal 20 cm adalah tanah, sebaiknya menggunakan lumpur sawah agar belut mudah menyesuaikan diri atau beradaptasi. Lebih baik lagi lumpur sawah yang pengolahannya secara organik tanpa bahan kimia kalau ada.
  4. Di atas media lumpur sawah kita berikan pupuk kandang dengan ketebalan 5 cm, sehingga total ketinggian sementara 25 cm. Kotoran hewan ternak apa saja dapat digunakan sebagai pupuk kandang untuk media kolam belut.
  5. Kemudian di atas pupuk kandang kita berikan lagi lumpur sawah setebal 10 cm, sehingga total ketebalan media sementara menjadi 35 cm dari dasar kolam.
  6. Media selanjutnya adalah pupuk kompos yang diberikan dengan ketebalan 5 cm.
  7. Kembali diatas lapisan kompos kita berikan media lumpur sawah setebal 10 cm, sehingga total ketebalan media sementara 50 cm.
  8. Media berikutnya berupa jerami padi setebal 15 cm agar belut merasa nyaman, karena medianya seperti habitat aslinya di alam.
  9. Kembali media ditutup dengan media lumpur sawah setebal 20 cm dan selanjutnya masukan air setinggi 15 cm, dan terakhir paling atas adalah cacahan batang pohon pisang atau gedebog pisang yang dipotong-potong kecil-kecil untuk menutupi seluruh permukaan kolam.
Setelah seluruh media tersusun dengan baik, selanjutnya media didiamkan 2 minggu untuk pembusukan media yang akibatnya akan menumbuhkan jasad renik atau plankton sebagai pakan alami belut. Akibat proses pembusukan di atas, media setebal 85 cm tersebut akan menyusut menjadi setinggi lutut orang dewasa, ketebalan media jadi ini sudah layak dan sesuai habitat aslinya di alam, sehingga belut akan betah dan dapat melangsungkan perkawinan untuk berkembang biak dan memberikan keuntungan untuk kita.

No comments:

Post a Comment